Pengalaman sebelum masuk dan sesudah masuk di RGI

 Assalammualikum warahmatulahi wabarakatuh, hai semuanya kali ini izinkan saya bercerita pengalaman saya sebelum masuk di RGI dan sampai sekarang masih bertahan di RGI.




usia saya mungkin lebih tua dari teman saya yang lain, karena rata-rata teman saya berusia 18,19. sedangkan saya sendiri 21 tahun, ya saya sudah lulus Madrasah Aliyah dari 2019. seandainya saja melanjutkan kuliah, saya sudah menyelesaikan kuliah saya dan mendapatkan gelar seperti teman-teman s enagkatan saya hehe. tapi Allah berkehendak lain, saya tidak bisa meneruskan pendidikan di  karenakan beberapa faktor, selain dari ekonomi orang tua saya terlebih ayah saya lebih memeilih untuk saya melanjutkan ri rumah tahfiz untuk melanjutkan menghafal al-quran. akan tetapi tidak berlangsung lama ikut rumah tahfiz, covid datang di bulan maret 2020 jadi dengan terpaksa saya tidak melanjutkan hafalan di rumah tahfiz itu. selama covid saya tidak ada kegiatan sama sekali hanya diam di rumah, sampai di bulan agustus saya meminta izin ingin ikut tes kuliah lagi di UIN Palembang. alhamdulillah orang tua mengizinkan sampai akhirnya H-seminggu tes mandiri di UIN Palembang, ibu saya mengajak saya berbincang kandala ekonomi karena pada saat itu bentrok dengan adik saya yang baru mau lulus kelas 3 SMP biaya pondok pesantren waktu dia SMP di tambah biaya untuk pendaftran dia masuk ke SMA cukup terbilang mengeluarkan biaya yang banyak. sampai akhirnya saya mencoba mengerti keadaan ekonomi di rumah dan membatalkan niat untuk kuliah, lagi dan lagi saya hanya diam di rumah tanpa aktifitas. sampai di bulan juni 2021 saya memutuskan untuk ikut bibi saya tinggal di tangerang dengan tujuan mau bekerja. sempat di larang ayah bekerja dengan alasan "nanti kalo udah bisa nyari uang sendiri ayah takkut kamu malas untuk belajar lagi" tapi di situ aku coba menyakinkan ayah untuk tetap mengizikan bekerja agar tidak terlalu membebani mereka. alhamdulillah ayah mengizinkan untuk bekerja. singkat cerita, saya bekerja di sebuah perusahaan milik jepang yang memproduksi kabal mobil, perusahaan yang terbilang perusahaan besar dengan fasilitas yang cukup dan pendapatan yang sesuai dengan yang di harapkan. sayang nya saya hanya karyawan biasa dengan jabatan operator produksi dengan sistem kontrak kerja yang berlangsung hanya 13 bulan atau 1 tahun 1 bulan saja. selesai bekerja di perusahaan saya sempat mau pulang akan tetapi saudara sepupu saya mengajak saya untuk tinggal di rumahnya karena kondisi saya waktu itu sakit lambung dan cukup lama sakitnya. selama saya sakit, saya di tanya ke depan nya mau bekerja lagi atau lanjut kuliah, di sana saya masih mau bekerja karena sudah terbiasa bekerja. tetapi orang tua tidak membolehkan untuk lanjut bekerja, saya di kasih dua pilihan masuk diklat di RGI kalau lulus. dan kalu tidak lulus orang tua saya tetap akan menyuruh saya untuk lanjut kuliah, bukan untuk bekerja. sempat menolak, tapi di pikir itu bukan saran yang salah justru orang tua saya mau saya menjadi anak yang berilmu. akhirnya saya memutuskan untuk mendaftar ke RGI.

Setelah masuk di RGI, saya sangat senang. fasilitas yang lengkap, manajemen yang baik, pembimbing asrama yang baik dan instruktur yang hebat. aktifitas di RGI sangat padat akan tetapi semuanya mengerah pada kegiatan yang positif dan bernilai ibadah, terlebih ibu saya sangat senang saya bisa beribadah sebanyak mungkin di sini ketimbang saya bekerja demi uang. ibu saya bilang "uang yang kamu dapat dari gaji kamu bekerja tidak ada apa-apanya di banding ibadah dan ilmu yang saat ini kamu pelajari di RGI" jadi kalo saat ini di tanya kenapa masih bertahan, itu semua demi kebahagiaan orang tua saya sendiri.

mungkin cukup sekian yang bisa saya ceritakan, terimakasih.

wassalammmualikum warahmatullahi wabarakatuh.

Posting Komentar

0 Komentar

Rumah Gemilang Indonesia dan Harapan Saya